Diterbitkan Selasa, 28 Agustus 2018 oleh M. Kausar 1562 kali dilihat

Mataram – 28 Agustus 2018, Di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi NTB tepatnya di Ruang Rapat Pengga diadakan pengarahan terkait assessment kelayakan bangunan pasca bencana gempa bumi. Dalam rapat ini, diulas assessment bangunan yang akan dilaksanakan oleh tim DPUPR yang bekerjasama dengan tim ahli dari Australia.

Tim ahli dari Australia yang berjumlah 7 orang akan tiba malam ini dan akan memulai assessment bersama tim DPUPR pada 29 Agustus. Assessment akan dilaksanakan selama 2 minggu dan akan berfokus pada bangunan gedung-gedung pemerintah Provinsi, fasilitas pendidikan dan kesehatan, instansi-instansi vertikal atau lembaga dengan kemasyarakatan yang mengusulkan assessment dan pihak-pihak swasta atau perhotelan yang mengusulkan assessment. Sedangkan untuk bangunan-bangunan yang akan di-assessment sudah ditentukan didalam rapat ini yakni di Mataram dan sekitarnya.

Rencana sementara, tim DPUPR yang terdiri dari 55 orang sudah terbagi menjadi 5 tim dan akan dibantu 1-2 orang tenaga ahli dari Australia untuk masing-masing tim. Sebelum pelaksanaan, tim ahli Australia akan mengadakan workshop singkat untuk berbagi pengetahuan dengan tim DPUPR.

Untuk mekanisme pelaksanaannya, diperkirakan dalam sehari, tiap-tiap tim assessment dapat dilakukan 3-5 lokasi yang dapat dikunjungi dengan estimasi proses assessment 1.5-3 jam / lokasi. Selama masa assessment, setiap harinya akan diadakan briefing pagi dan evaluasi sore untuk me-monitoring kegiatan masing-masing tim.

Dan dalam assessment tersebut, disetiap bangunan gedung akan ditentukan masalahnya, estimasi biaya dan rekomendasi aman atau tidaknya bangunan tersebut. Sedangkan untuk tingkat kerusakan bangunan, pada salah satu bagian gedung akan ditandai dengan warna hijau yang berarti rusak ringan, kuning yang berarti rusak sedang dan merah yang berarti rusak berat. ~ppid~

Komentar :