Diterbitkan Sabtu, 3 Desember 2016 oleh Nyoman Dian Setiawati, ST. 1784 kali dilihat
Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin beserta rombongan Wakil bupati dan SKPD terkait se-NTB berkunjung ke Kab. Bantaeng dalam rangka study komparasi pembangunan (Selasa, 23/5). Sebagai mana diketahui kabupaten Bantaeng merupakan salah satu daerah “fenomenal” yang saat ini perkembangan pembangunannya menjadi perhatian nasional. Inilah yang menjadi latar belakang dipilihnya daerah ini sebagai lokasi pemprov NTB melakukan studi komparasi. Terlebih Bantaeng berhasil melakukan lompatan besar terhadap penurunan angka kemiskinan, pengangguran dan pertumbuhan ekonomi.
Dalam pertemuan tersebut, Bupati Bantaeng, H. Nurdin Abdullah memaparkan kondisi umum kab. Bantaeng beserta masalah, tantangan dan solusinya. Dengan kondisi topografi Bantaeng yang berupa pegunungan, dataran dan perairan, Bantaeng pada 2008 memiliki berbagai masalah, diantaranya banjir, kekeringan, dan masalah pelayanan kesehatan dasar. Tingginya angka kemiskinan dan pengangguran juga menjadi pekerjaan penting yang harus diselesaikan. Dijelaskan, dulu saat musim hujan tiba pasti terjadi banjir. Namun dengan adanya cekdam pengendali banjir dan waduk tunggu, masalah banjir dapat diatasi. Bahkan dengan inovasi tersebut sekaligus menjadi solusi bagi pengairan lahan pertanian yang sebelumnya hanya mengandalkan datangnya musim penghujan.
Demikian juga dengan pelayanan kesehatan masyarakat, Nurdin dengan inovasi dan jaringan yang dimilikinya berhasil mendapat hibah puluhan mobil ambulans dan Damkar dari Pemerintahan Jepang. Dengan itu Pemerintahan kab. Bantaeng berinovasi memberikan pelayanan Brigade Siaga Rencana (BSB) yang melayani masyarakat dimanapun dan kapanpun dengan respon time 20 menit. Demikian halnya dengan berbagai sektor lainnya, seperti pertanian dengan budidaya benihnya, sektor industri, perikanan kelautan, dan pariwisata, sehingga kabupaten dengan luas terkecil di prov Sulsel ini berhasil melakukan lompatan besar terhadap penurunan angka kemiskinan Dari 12,12% tahun 2008 menjadi 5,89% tahun 2015.
Sementara, Wakil Gubernur dalam sambutannya mengatakan, dipilihnya kab Bantaeng ini karena kabupaten ini sangat progresif dalam memajukan daerah dari berbagai sektor. Pertumbuhan ekonominya juga termasuk tertinggi nasional yakni 9,5%. Wagub yang sekaligus ketua tim penanggulangan kemiskinan daerah menyampaikn bahwa provinsi NTB berkomitmen untuk menurunkan angka kemiskinan secara progresif. Melihat kab. Bantaeng melakukan strategi pembangunan yang sangat fokus dengan sinergitas dan koordinasi serta didukung dengan komunikasi dan jaringan yang luas, menjadi strategi yang dapat diadopsi pada pemprov NTB.
Kepala Bappeda prov NTB, Chairul Mahsul juga mengungkapkan hal yang sama, dimana fokus terhadap perencanaan dan tujuan utama pembangunan menjadi kunci kesuksesan kabupaten Bantaeng, yang juga didukung oleh jaringan yang dimilikinya oleh bupatinya.
Terpisah, kepala perwakilan Bank Indonesia Mataram, Prayitno Basuki, mengatakan bahwa, dari sisi potensi prov NTB jauh lebih unggul. Cara untuk mengembangkan komoditas unggulan sudah sejalan. Namun bedanya, pemkab Bantaeng memiliki sinergitas dan koordinasi yang lebih kuat antar SKPD dalam mengembangkan komoditas. Selain itu networking juga menjadi salah satu kelemahan kita, ungkap Basuki. Akan tetapi dalam pertemuan tersebut bupati Bantaeng sempat berjanji untuk menjembatani hubungan antara pemprov NTB dengan Pemerintahan Jepang.
Hari Ini : 0
Kemarin : 0
Minggu Ini : 0
Bulan Ini : 1680
Total Pengunjung : 572072
Apakah Website Ini cukup membantu anda dalam mencari Informasi Ke-PU-an ?